Jumat, 04 November 2011

WORKAHOLIC BAGI KESEHATAN


Menjadi seorang workaholic sangat melelahkan baik fisik maupun mental. Selalu bekerja dan bekerja membuat tubuh dan mental selalu aktif walaupun tanpa disadari Anda membutuhkan istirahat. Stress, depresi, tekanan darah yang seringkali melonjak adalah beberapa efek buruk pada kesehatan yang akan dirasakan seorang workaholic.
Selain itu kehidupan sosial yang parah, keluarga yang terabaikan adalah dampak dari kebiasaan gila kerja. Pekerja keras sering melupakan untuk makan teratur dan berolahraga. Mereka juga tidak mendapatkan tidur yang cukup. Akibatnya semakin lama, kondisi tubuh dapat semakin melemah. Penelitian terdahulu menyatakan kalau workaholik biasanya depresi, cemas dan lebih cepat marah dibandingkan rekan kerjanya yang tidak workaholik. Mereka juga lebih sering mengalami masalah kesehatan. Stress berat dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung dan serangan jantung. Sebagai tambahan, stress juga mengancam sistem kekebalan tubuh, membuat para workaholik ini lebih rapuh terkena penyakit lainnya. Di Jepang, 10.000 pekerja setiap tahunnya meninggal di mejanya sebagai hasil dari kerja 60-70 jam perminggu, sebuah fenomena yang dinamakan karoshi.
Tapi hal ini bukan hanya mempengaruhi workaholik, pasangan mereka juga merasakan tidak dipedulikan dan anak-anaknya merasa dijauhkan oleh orang tua yang workaholik, kata Robinson. "Anak-anak dipengaruhi oleh ketagihan kerja orang tua dengan cara yang tidak sehat secara mental dan dapat menyebabkan masalah yang bisa bertahan sampai usia dewasa mudanya," tulisnya. Pada sebuah penelitian yang baru akan dipublikasikan terhadap 1000 wanita, Robinson menemukan kalau mereka yang menikah dengan workaholik memiliki tingkat perceraian yang lebih tinggi, pandangan positif terhadap pernikahan mereka dan kurang memiliki kontrol dalam kehidupan serta pernikahan mereka.

Jika Anda adalah workaholic namun tetap ingin menjalani hidup yang sehat dan seimbang, berikut ini adalah tips-tips-nya:
1. Ubah prioritas hidup
Yakinkan diri Anda bahwa ada yang lebih penting selain pekerjaan, salah satunya kesehatan Anda, keluarga dan teman-teman. Apakah Anda rela melewatkan peristiwa-peristiwa penting dalam keluarga Anda hanya demi sebuah pekerjaan? Apakah Anda tahu dampak buruk bagi kesehatan karena kebiasaan workaholic Anda? Apakah Anda bisa menikmati hasil kerja dengan maksimal jika nantinya Anda menderita sakit berat akibat stress? Pertanyaan - pertanyaan tersebut diharapkan bisa membuat Anda lebih bijak menyusun prioritas.
2. Benahi manajemen kerja Anda.
Setiap karyawan telah memiliki job desc-nya masing-masing. Kerjakanlah apa yang menjadi tugas Anda saja, tidak perlu sungkan untuk menolak pekerjaan tambahan lain jika Anda merasa tidak sanggup atau dirasa menganggu pekerjaan pokok Anda. Atur semuanya berdasarkan skala prioritas supaya Anda lebih fokus dalam mengerjakannya. Benahi juga jam kerja Anda. Workaholic selalu merasa 24 jam dalam sehari tidaklah cukup untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Tubuh juga perlu beristirahat, gunakanlah hari libur Sabtu atau Minggu untuk benar-benar lepas dari pekerjaan. Tekankan pada diri sendiri bahwa Anda tidak akan bekerja untuk hari itu. Jauhkan diri Anda dari komputer atau alat kerja Anda yang lain.
3. Asupan gizi yang seimbang dan menyehatkan
Berpikir dan bekerja membutuhkan energi yang besar. Imbangi tenaga yang dikeluarkan dengan asupan makanan yang cukup dengan kebutuhan tubuh Anda dan seimbang. Hindari fast food walaupun ini adalah pilihan termudah bagi para workaholic. Perbanyaklah minum air putih untuk mencegah dehidrasi. Kopi atau minuman berkafein lainnya memang dapat mempertahankan konsentrasi dan menjaga stamina, terutama saat lembur, namun ingatlah bahwa kafein yang berlebihan dapat menimbulkan peningkatan tekanan darah, perasaan cemas, gelisah.
4. Olahraga ringan dan cukup tidur.
Sekedar stretching ringan seperti menggerakkan kepala atau merenggangkan otot dapat membantu tubuh menjadi rileks. Belilah alat-alat olahraga yang dapat digunakan sembari bekerja yang banyak dijual di pasaran. Kemudian luangkan waktu untuk tidur. Penelitian menyebutkan bahwa tidur siang selama 20-30 menit dapat menjaga Anda tetap terjaga pada malam hari dan mengembalikan energi.
Ada suatu ungkapan bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Pun demikian dengan bekerja. Anda harus tahu batasannya karena tubuh Anda memiliki biology time-nya sendiri. Menjaga diri tetap sehat sekalipun Anda seorang workaholic sangatlah penting karena kesehatan itu mahal harganya. Kerja keras Anda akan menjadi sia-sia jika akhirnya Anda sendiri tidak dapat menikmatinya karena sakit akibat overworked. Ingatlah bahwa work hard is good, but work smart is better. So be smart with your work.

1 komentar:

  1. Cobalah untuk mengatasinya dengan kompensi/reward yang seimbang kalau bisa tenaga dan kompensasi tetap balance/seimbang.

    BalasHapus